RENOVASI DIKORUPSI

Malam minggu kemarin berkesempatan mengunjungi pemutaran film “IRON MEN” yang digagas mtrmtekno dan juga Bawahskor. Kurang lebihnya tentang perpindahan stadion West Ham United dari Boleyn Ground ke London Stadium. Owner WHU membangun stadion baru dengan tujuan mengakomodir peningkatan minat datang ke stadion dengan bertambahnya fasilitas juga kapasitas tribun.

Bergeser ratusan kilometer dari London, di Jogja, PSIM juga sedang melakukan hal yang serupa. Managemen berusaha mengembangkan pasar namun terkendala banyak hal. Salah satunya mengenai stadion, seperti kita tau bersama klub di Indo tidak memiliki stadion sendiri dan masih numpang Pemda setempat.

2014 Stadion Mandala Krida mulai direnovasi oleh Pemprov DIY, harapan nya menambah kapasitas dan fasilitas tentunya. Tapi setelah 5 tahun digarap, alih alih dapat dibanggakan dan digunakan dengan normal, ternyata hasilnya malah cukup untuk dijadikan lelucon.
Stadion yang sebelumnya memiliki lampu dan dapat menggelar match malam hari, jadi tidak bisa lagi karena lampu urung terpasang akibat proyek mangkrak. Belum lagi khalayak harus menerima nasib, bahwa lantai 2 tribun stadion banyak mengalami kerusakan parah yang akibatnya tidak bisa digunakan. Akhirnya terjadi penutupan tribun yang artinya sama saja kapasitas berkurang.

Usut punya usut, seperti dugaan khalayak, proyek akhirnya bermasalah. Kasus ramai dan sampai pada akhirnya disambangi KPK. Sayang kasus korupsi nya tak lagi ada kabar setelah perwakilan KPK makan makan dengan yang punya kuasa di wilayah ini. Hanya muncul beberapa nama kroco yang jadi tersangka dan sepertinya kasus adem ayem hingga sekarang.

Lewat malam yang hangat pada saat pemutaran film “IRON MEN” tadi terjadi sesi diskusi dan kemudian terbesit kesadaran bahwa, kondisi saat ini pada akhirnya KLUB & SUPORTERNYA yang menjadi korban. Klub membayar sewa untuk produk gagal yang akhirnya tidak dapat fasilitas, kapasitas, dan dukungan maksimal suporternya. Suporter, akhirnya berebut tiket karena kapasitas berkurang drastis, banyak yang tidak kebagian. Sebagai gambaran, Mandala Krida lama kapasitas maksimal sekitar 15-17rb penonton, setelah renovasi kabarnya bisa jadi 25-30rb penonton. Naas nya, launching tim 2023 hanya dibatasi 10rb tiket! Fenomena yang sebelum nya tak pernah terjadi. Dan justru terjadi pasca renovasi. Aneh!

Pertanyaan nya, mau sampai kapan kondisi seperti ini akan terus berlangsung? Mau sampai kapan kita berebut tiket? Mau sampai kapan kita jadi musafir? Tulisan ini bukan jawaban, tapi hanyalah pengingat, bahwa aku, kamu, dan mungkin kalian semua yang juga sering datang ke stadion sejatinya adalah korban dari proyek gagal Mandala Krida, stadion yang dibangun dari pajak pajak warganya tak bisa digunakan maksimal oleh warga nya sendiri akibat rakusnya para pengambil keputusan. Saat bola panas kasusnya diredupkan, dan dibuat lupa, sepertinya kita sebagai korban harus terus mengingat, dan menyulut api nya menuntut tanggung jawab, lewat apapun itu, buat mereka tidak tidur nyenyak seperti saat saudara kita gelisah tak kebagian tiket pertandingan.

Leave a comment